Mengembangkan media dan sumber belajar

MENGEMBANGKAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH: STRATEGI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK

DISUSUN OLEH: KELOMPOK VII
MASNIARI SIREGAR       (0301171265)
HUSNA MELINDA RITONGA (0301171330)
NURAINUN (0301172445)
FAIRUZ HAURA (0301173486)
M. ALWI HUSAINI (0301172447)

DOSEN PENGAMPU: Dr. H. Mardianto, M.Pd


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengembangkan Media dan Sumber Belajar”.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari beberapa pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami  menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.


Medan, Mei 2019


        Kelompok 7







DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I : Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
BAB II : Pembahasan 2
Pengertian Media dan Sumber Belajar 2
Manfaat Media dan Sumber Belajar 3
Klasifikasi Media dan Sumber Belajar 4
Pengembangan Media dan Sumber Belajar 6
BAB III : Penutup 8
Kesimpulan 8
Saran 8
Daftar Pustaka 9


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Media dan sumber belajar merupakan elemen yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Media dna sumber belajar dapat membantu meningkatkan keaktifan anak dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, penggunaan media dan sumber belajar sangat dibutuhkan oleh pendidik dalam mengajar. Penggunaan media dan sumber belajar yang baik inilah yang diperlukan oleh anak dalam proses pembelajarannya sehingga anak mudah memahami proses pembelajaran.
Dengan adanya media dan sumber belajar akan menambah keefektifan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pendidik diharapkan mampu mengembangkan media dan sumber yang digunakan.

Rumusaan Masalah
Pengertian Media Dan Sumber Belajar
Manfaat Media Dan Sumber Belajar
Klasifikasi Media Dan Sumber Belajar
Pengembangan Media Dan Sumber Belajar

Tujuan
Agar Mengetahui Pengertian Media Dan Sumber Belajar
Agar Mengetahui Media Dan Sumber Belajar
Agar Mengetahui Klasifikasi Media Dan Sumber Belajar
Agar Mengetahui Pengembangan Media Dan Sumber Belajar






BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Media dan Sumber Belajar
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantaraan atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
 AECT (Association of Education and Communication Technology, 1986) mengemukakan bahwa media ialah semua bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian informasi. Disamping sebagai sistem untuk menyampaikan pesan atau informasi, media sering diganti dengan kata mediator yaitu penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator, media menunjukkan fungsi dan perannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses pembelajaran siswa dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan canggih.
Selanjutnya definisi atau pengertian media ini dapat dilihat dari pendapat yang dikemukakan oleh Ahmad Rohani HM (1997) menjelaskan pengertian media sebagai berikut, segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar).
Sumber belajar berasal dari dua kata yaitu sumber dan belajar. Sumber biasa dikenal dengan istilah asal, awal mula, dan bahan sedangkan belajar merupakan proses mencari pengalaman. Jadi sumber belajar adalah semua bahan yang memfasilitasi proses seseorang mendapatkan pengalaman. Sumber belajar yang baik digunakan melalui pengalaman yang terorganisir dimana penyelesaian masalah diselesaikan dengan metode ilmiah dan sikap ilmiah.
Sumber belajar juga dijelaskan oleh AECT (Association for Education and Communication Technology) bahwa sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mecapai kompetensi tertentu.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan acuan atau referensi yang menghasilkan pengalaman belajar bagi anak didik. (Warwanto, 2013) menyatakan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat menghasilkan pengalaman belajar bagi anak didik, baik didalam kelas maupun diluar kelas, yang berupa pengalam atau peristiwa atau benda alam dan buatan.
Istilah sumber belajar dipahami sebagai perangkat, bahan (materi), peralatan, pengaturna dan orang di mana pembelajar dapat berinteraksi dengannya bertujuan untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja, berdasarkan pendapat Januszewski dan Molenda Sedangkan menurut Seels dan Richey menjelaskan bahwa sumber belajar adalah sumber-sumber yang mendukung belajar termasuk sistem penunjang, materi dan lingkungan pembelajaran.
Dari beberapa pendapat ini disimpulkan bahwa sumber belajar ialah semua sumber yang menunjang proses pembelajaran baik berwujud orang, bahan, alat teknik, dan latar, sehingga dapat dimanfaatkan peserta didik sebagai sumber untuk kegiatan belajar dan dapat meningkatkan kualitas belajarnya.

Manfaat Media Dan Sumber Belajar
Manfaat  media pembelajaran secara umum mempelancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efesien.Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran menurut Sudjanadan Rivai, yaitu :
Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka.
Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran.
Metode mengajarakan lebih bervariasi, tidak semata- mata atas kominukasi verbal melalui kata- kata.
Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung dan memerankan.
Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional, jika melibatkan komponen sumber belajar secara terencana. Sebab suber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya. Adapun manfaat dari sumber belajar adalah sebagai berikut:
Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta didik. Misalnya karyawisata ke objek-objek seperti pabrik, pelabuhan, kebun binatang dan sebagainya.
Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung dan konkret. Misalnya denah, sketsa, foto, film, majalah dan sebagainya.
Dapat menambah dan memperluass cakrawala sajian yang ada di dalam kelas. Misalnya buku-buku teks, foto, film, narasumbeer majalah dan sebagainya.
Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru, misalnya buku-buku bacaan, ensiklopedi, majalah dan sebagainya.
Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik dalam lingkup mikro maupun makro. Misalnya secara makro sistem belajar jarak jauh melalui modul.
Dapat memberi motivasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat.
Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut. Misalnya buku teks, buku bacaan, film dan lain-lain, yang mengandung daya penalaran sehingga dapat merangsang peserta didik untuk belajar berfikir, menganalisis dan berkembang lebih lanjut.

Klasifikasi Media Dan Sumber  Belajar
Pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan ciri-ciri tertentu dikenal dengan sebutan taksonomi media. Menurut Bertz, media dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu media suara, media bentuk visual, dan media gerak.
Gagne membuat tujuh macam pengelompokan media, yaitu benda untuk didemontstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut tingkat hirarki belajar yang dikembangkannya, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi dan pemberi umpan balik.
AECT (Assosiation for Education Communication and Technology) membedakan sumber belajar menjadi dua macam yaitu:
Sumber balajar yang dirancang (by design) untuk tujuan belajar seperti guru, dosen, pelatih, ruang kuliah (belajar), laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, simulator dan modul.
Sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization) yaitu dimanfaatkan untuk tujuan. Misalnya pejabat, tokoh masyarakat, orang ahli di lapangan, pabrik, pasar, rumah sakit, surat kabar, radio, televisi dan sebagainya.
AECT (Assosiation for Education Communication and Technology) juga telah mengklasifikasikan sumber belajar menjadi enam, yaitu:
Pesan, yaitu informasi yang ditransmisikan (diteruskan) oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Termasuk ke dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi atau mata pelajaran yang harus diajarkan kepada peserta didik.
Orang, yaitu  manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji pesan. Dalam kelompok ini misalnya seorang guru, tutor, peserta didik, tokoh masyarakat atau orang-orang lain yang mungkin berinteraksi dengan peserta didik.
Bahan, yaitu perangkat lunak yang mengandug pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk kategori bahan, misalnya transpransi, slide, film strip, audio, video, buku, majalah dan sebagainya.
Alat, yaitu perangkat keras yang digunakan untuk penyampaian pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya proyektor, video tape dan sebagainya.
Teknik, yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Contoh belajar sendiri, demonstrasi, ceramah, tanya jawab dan lainnya.
Lingkungan, yaitu situasi sekitar dimana pesan disampaikan, contonya seperti gedung sekolah, kampus, perpustakaan, laboratorium, studio, auditorium, museum dan sebagainya.

Pengembangan Media dan Sumber Belajar
Dalam suatu media terkadang belum sesuai dengan pembelajaran, maka seorang pendidik perlu mengembangkannya sendiri. Adapun teknik pengembangan media sederhana yang dapat dilakukan sendiri oleh pendidik, antara lain:
Media berbasis visual, yaitu media yang melibatkan indera mata untuk dapat menerima pesan baik pesan verbal (pesan dalam bentuk tulisan) maupun non verbal (pesan dalam bentuk simbol-simbol non verbal visula seperti garis, bentuk, warna, tekstur).
Media berbasis audio visual, dapat dibagi menjadi dua jenis. Pertama,dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan audio visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara, televisi dan video. Kedua, media audio visual tidak murni yakn9 slide dan peralatan visual lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses pembelajaran.
Media berbasis komputer, pembelajaran dengan komputer merupakan tanda adanya kemajuan ilmu di bidang teknologi. Adapun bentuk interaksi yang diterapkan dalam pembelajaran seperti praktik dan latihan, tutorial, simulasi, pemecahan masalah dan sebagainya.

Pengembangan media pembelajaran yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik dapat dengan mengembangkan media berbasis visual, audio visual dan komputer. Semua pengembangan media tersebut disesuaikan dengan perkembangan zaman ditandai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin maju. Media pembelajaran yang telah di uraikan di atas, jika diterapkan dalam proses pembelajaran maka akan mempermudah seorang pendidik untuk menyampaikan isi materi pelajaran. Selain itu, peserta didik menjadi lebih berkembang dalam cara berpikir dan belajarnya.

Beberapa hal yang perlu diupayakan untuk mengembangkan sumber belajar dalam pembelajaran antara lain:
Menyediakan lingkungan yang kondusif
Menciptakan iklim pembelajaran yang demokratis
Mengembangkan sikap empati dan merasakan apa yang sedang dirasakan oleh peserta didik
Membantu peserta didik menemukan solusi dalam setiap masalah yang dihadapi
Melibatkan peserta didik secara optimal dalam pembelajaran, baik secara fisik, sosial maupun emosional
Merespon setiap perilaku peserta didik secara positif dan menghindari respon yang negatif
Menjadi teladan dalam menegakkan aturan dan disiplin dalam pembelajaran












BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantaraan atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Sumber belajar berasal dari dua kata yaitu sumber dan belajar. Sumber biasa dikenal dengan istilah asal, awal mula, dan bahan sedangkan belajar merupakan proses mencari pengalaman. Jadi sumber belajar adalah semua bahan yang memfasilitasi proses seseorang mendapatkan pengalaman. Sumber belajar yang baik digunakan melalui pengalaman yang terorganisir dimana penyelesaian masalah diselesaikan dengan metode ilmiah dan sikap ilmiah.
Manfaat  media pembelajaran secara umum mempelancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efesien. Pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan ciri-ciri tertentu dikenal dengan sebutan taksonomi media. Menurut Bertz, media dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu media suara, media bentuk visual, dan media gerak.
 Untuk menggunakan media seharusnya dilakukan perencanaan yang sistematis.  Perlu diingat bahwa media pembelajaran digunakan apabila media itu mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

Saran
semoga dengan pembahasan mengembangkan media dan sumber belajar ini, para pembaca dapat mengetahui dan memahami apa bagaimana mengembangkan media dan sumber belajar, sehingga dapat menambah pengetahuan yang lebih lagi dan dapat memacu semangat dalam mendalami hal-hal yang berhubungan dengan strategi pembelajaran.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

Mardianto, Media Pembelajaran, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negri Sumatra Utara
Mulyasa, 2005.  Menjadi Guru Profesional, menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Nur, Wahyudin, 2017. Strategi Pembelajaran, Medan:Perdana Publishing
Rohani, Ahmad, 1997. Media Instruksional Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta
Satrianawati, 2018. Media dan Sumber Belajar, Yogjakarta: Deepublish
Sujana, Nana dan Ahmad Rivai. 1999. Media Pengajaran. Bandung: sinar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas CJR 1

Mengembangkan media dan sumber belajar